ZARA, salah satu merek
fashion digandrungi oleh kaum wanita, membantah berbagai produknya mengandung
bahan kimia berbahaya, etoksilat nonifenol (NPE).
Sebelumnya, Greenpeace
menyatakan, sebanyak 63 persen dari sampel pakaian merek ternamamengandung
bahan kimia beracun. Fakta tersebut termuat dalam laporan investigasi Greenpeace
yang bertajuk "Benang Beracun-Merek Fashion Ternama Terjahit
Dengannya".
Greenpeace melakukan tes
pada 141 sampel pakaian dari 20 merek pakaian. Semua sampel diambil dari 29
negara di dunia, termasuk Taiwan. Hasilnya, 63 persen dari 141 sampel mengandung
etoksilat nonifenol (NPE) dan plasticizer, zat penyebab kanker, seperti yang
dilansir Asiaone.com.
Adapun 20 merek Ternama
yang diuji oleh Greenpeace diantaranya: Giorgio Armani, Benetton, Calvin Klein,
Diesel, ESPRIT, GAP, H&M, Jack &
Jones, Levi's, MANGO, Marks & Spencer, Meters/bonwe, ONLY, VANCL, VERO
MODA, Victoria's Secret, ZARA, C&A, Blazek, Tommy Hilfiger. Busana dengan
sampel dari Tommy Hilfiger dan Giorgio Armani mengandung jumlah NPE tertinggi
Manager PR ZARA di Taiwan,
Lan Ying-Lun, menegaskan, kantor pusat perusahaan telah menjalankan semua
produksi sesuai prosedur, dan tidak ada produk ZARA yang dibuat di Taiwan.
Lantas apakah itu NPE? Ini
adalah bahan kimia yang dapat terurai menjadi neptunium. Bahan kimia tersebut
akan mengganggu sistem endokrin saat memasuki tubuh manusia.
Banyak nergara yang telah
membatasi pemakaian NPE. Umumnya zat ini banyak digunakan untuk deterjen,
pengemulsi, dan penghilang busa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar