Makanan tradisional seperti selendang mayang, putu mayang, dan kue
cucur termasuk jenis makanan yang minim peminatnya saat ini. Bukan karena rasa
pastinya, melainkan karena kemasan yang kurang menarik.
Di tengah maraknya makanan cepat saji, makanan tradisional pun
perlahan mulai ditinggalkan. Untuk kembali mengingatkan memori makanan sehat
tersebut, Tatty Aburizal Bakrie menggelar Bazaar Makanan Sehat dengan Kemasan
Menarik.
"Pada dasarnya kemasan produk yang menarik dapat memberikan
nilai tambah, terutama pada produk industri rumahan," ujar Tatty saat
ditemui di kediamannya di Menteng, Jakarta, Kamis 29 November 2012.
Terkait dengan hal tersebut, faktanya memang banyak konsumen yang
lebih tertarik membeli suatu produk karena kemasannya yang eye catching atau
enak dipandang, meskipun kualitas produknya biasa-biasa saja. Hal inilah yang
kemudian menjadikan Tatty beserta Ikatan Istri DPP Partai Golkar (IIDPP)
menggelar acara bazar ini.
Dalam bazar ini, dipamerkan aneka produk makanan dan minuman yang
merupakan produksi dari 16 komunitas dari berbagai daerah di Jakarta. Tak lain
mereka adalah anak binaan Tatty dan IIDPP. Sebelumnya, semua komunitas yang
berasal dari berbagai profesi (ibu rumah tangga dan beberapa pekerja pabrik)
ini diajarkan mengenai cara pengemasan higienis.
"Yang jelas menarik itu harus di mata konsumen, caranya
bermacam-macam, mulai dari cara yang sederhana hingga cara yang mewah. Selain
pengemasan juga ada masalah higienis. Misalnya saat memasak usahakan kuku tidak
panjang, dan mencuci tangan sebelum memasak," kata Efin Suhada Effendi
selaku Ketua Bidang Ekonomi dari IDPP.
Cara penyanjian makanan tradisional dengan cara sederhana adalah
dengan memasukan makanan tersebut ke dalam sebuah kotak. Selain itu, jika ingin
disajikan tanpa menggunakan dus, dapat menambahkan hiasan-hiasan, misalnya
dengan memberikan potongan kolang-kaling yang telah diberi warna, atau
diberikan potongan pandan segitiga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar