Meski belum mampu menggeser popularitas minyak kelapa sawit,
minyak zaitun sudah mulai digunakan sebagai bahan untuk mengolah makanan.
Minyak ini dinyatakan lebih bersahabat untuk kesehatan, karena kandungan lemak
dan kalori lebih rendah.
Beberapa jenis minyak zaitun yang dipasarkan adalah arbequina,
cornicabra, hojiblanca, dan picual. Bagaimana mendapatkan minyak zaitun
berkualitas? Berikut fakta yang harus Anda ketahui.
Intensitas kepekatan warna minyak zaitun bukan indikasi yang
menyatakan kualitasnya. Anda salah jika berpikir minyak berwarna lebih gelap
adalah yang paling berkualitas, dibandingkan dengan minyak berwarna hijau
kekuningan mendekati bening. Faktanya, ragam warna buah dan teksturnya,
mempengaruhi warna saat diproses menjadi minyak.
Spanyol adalah negara produsen minyak zaitun tertinggi di
dunia. Walaupun minyak zaitun sering diasosiasikan dengan kuliner Italia,
Spanyol lah yang memproduksi sekitar 48 persen minyak zaitun di dunia, dengan
rata-rata satu juta ton per tahun.
Label "light" pada kemasan minyak zaitun yang sering
kita lihat, digunakan untuk menunjukkan indikasi bahan campurannya. Biasanya
minyak ini merupakan campuran minyak daur ulang dan minyak zaitun asli, yang
memiliki cita rasa lebih ringan. Minyak jenis light ini banyak dipasarkan di
Australia dan Amerika.
Rasa pahit bukanlah hal yang buruk. Faktanya, rasa pahit ini
justru menjadi pertimbangan positif yang menunjukkan kualitas baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar