Niat untuk melakukan perjalanan wisata pastinya untuk menyegarkan
pikiran. Namun, bagaimana jika perjalanan wisata ini sepaket juga untuk
meningkatkan kualitas kesehatan fisik. Sangat menyenangkan, bukan?
Wisata kesehatan saat ini jadi salah satu penggerak perekonomian
di kawasan Asia Pasifik. Negara tetangga yang sudah memanfaatkannya dengan baik
adalah Singapura dan Malaysia.
Indonesia, sebenarnya memiliki potensi yang besar jika ingin
mengembangkan wisata kesehatan. Hal ini mengingat lokasi dan keunggulan
Indonesia untuk menarik wisatawan dan mengingat jumlah orang Indonesia yang ke
luar negeri guna menjalankan perawatan kesehatan. Indonesia juga merupakan
salah satu tujuan wisata dunia yang banyak diminati.
"Indonesia mempunyai keanekaragaman tradisi dan budaya,
termasuk obat serta pelayanan kesehatan tradisional. Salah satu upaya pelayanan
kesehatan tradisional adalah wellness yang berpotensi untuk pengembangan wisata
kesehatan," kata Menteri Kesehatan, Nafsiah Mboi dalam acara Konferensi Internasional
Health Tourism di Jakarta, Kamis 29 November 2012.
Kearifan lokal Indonesia jadi dasar dikenalnya spa dan pengobatan
holistik lainnya. Hal ini membuktikan pariwisata kebugaran mempunyai potensi
menjadi produk unggulan khas Indonesia yang bisa bersaing di pasar global.
Bali buktinya pernah sukses meraih "The Best Destination Spa
in the World" 2009 silam di salah satu majalah kecantikan dan kesehatan
Jerman. Sayangnya, pencapaian itu belum didukung oleh basis ilmiah kesehatan di
dalam negeri maupun dipatenkan secara internasional.
"Pengembangan wisata kesehatan dan kebugaran memang merupakan
salah satu fokus pengembangan untuk wisata minat khusus, dan dalam
pengembangannya memang menjalin koordinasi antara instansi terkait, baik di
pusat maupun daerah," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari
Elka Pangestu.
Dalam acara Konferensi Internasional Health Tourism itu,
Kemenparekraf bersama dengan Kemenkes, perwakilan rumah sakit, spa, dan
asosiasi kesehatan akan membentuk tim kerja dengan nama Indonesia Wellness and
Healthcare Tourism (IWHT). Tim ini akan menindaklanjuti penyusunan kerja sama
pada tahun mendatang untuk meningkatkan kualitas rumah sakit agar memperoleh
standar internasional.
Nantinya, akan ditingkatkan kolaborasi dengan biro perjalanan
wisata guna promosi wisata kesehatan Indonesia. Termasuk, menetapkan kolaborasi
rumah sakit yang bersinergi dengan Wellness Spa di empat destinasi wisata yaitu
Bali, Jakarta, Manado, dan Makassar.
Survei perawatan kesehatan di
luar negeri
Pengembangan wisata kesehatan ini juga berdasarkan hasil survei
global di sejumlah negara di dunia yang dilakukan McKinskey pada 2008. Survei
dilakukan untuk mengetahui alasan konsumen melakukan perawatan di luar negeri.
Hasilnya, 40 persen karena mencari teknologi yang muktahir, 32
persen mencari perawatan yang lebih baik, sebanyak 15 persen mencari pelayanan
medis yang lebih cepat, serta hanya 9 persen yang beralasan mencari perawatan
lebih murah.
Dari survei tersebut, terlihat bahwa secara umum mencari perawatan
yang lebih murah bukan alasan utama. Justru yang diperlukan adalah peningkatan
standar rumah sakit dan sumber daya manusia, termasuk aspek pelayanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar