Sabtu, 08 Desember 2012

Bangkitkan Mood dengan Aromaterapi


Jenuh di kantor karena pekerjaan yang menumpuk? Coba hirup aroma citrus, dijamin produktivitas Anda akan meningkat sebesar 35 persen. Ini bukan sekedar anjuran, namun telah diterapkan oleh sebuah perusahaan di Jepang pada karyawannya.

Citrus hanya salah satu contoh wewangian yang ternyata memberikan efek positif pada tubuh. Jika Anda mencoba mencium lavender, efek yang timbul pasti akan berbeda. Reaksi tubuh yang kuat terhadap berbagai macam wewangian itulah yang memunculkan konsep aromaterapi.

Sebenarnya, terapi tubuh dengan macam-macam aroma itu telah dikenal sejak zaman Mesir Kuno. Sebelum menghadiri acara kerajaan, Cleopatra selalu berendam dengan air mawar. Begitupula sebelum para prajurit berperang, mereka membasuh tubuhnya dengan tanaman thymes, yang dipercaya aromanya bisa membangkitkan keberanian. Aromaterapi memang berfungsi menyeimbangkan fisik, pikiran, dan emosional. Karena itulah, aromaterapi kini dikenal sebagai salah satu alternatif penyembuhan.

“Di beberapa klinik kedokteran yang mengombinasi terapi mereka dengan aromaterapi sebagai pelengkap penyembuhan, menemukan penurunan hormon kortisol (hormon stres) dari dalam tubuh pasien mereka,” terang Evita Zoraya, seorang pakar aromaterapi.

Ia melanjutkan, aromaterapi bisa berpengaruh terhadap mood, emosional, perilaku, bahkan energi setiap orang yang menciumnya. Selain untuk penyembuhan, aromaterapi pun dianggap sesuatu yang penting untuk meningkatkan kualitas hidup dewasa ini. Tak jarang Anda temui, beberapa produk yang mengandung aromaterapi agar lebih menarik dan menyenangkan untuk digunakan.

Bagaimana aromaterapi bekerja dalam tubuh kita, tentu terkait dengan indera penciuman, indera primitif paling perasa. Aroma yang kita cium melalui hidung, akan langsung diteruskan ke otak. Bagian otak yang disebut amygdala, merupakan penerima pertama aroma itu. “Dari amygdala kemudian diteruskan ke lymbic system, yang mengatur detak jantung, tekanan darah, pernapasan, ingatan, level stres dan keseimbangan hormonal,” Evita menjelaskan.

Di sinilah aromaterapi merangsang efek yang berbeda, bisa detak jantung yang melandai, level stress yang menurun, dan sebagainya. Dari amygdala, aroma masih akan diteruskan ke thalamus untuk proses identifikasi memori ataupun persepsi, serta hypothalamus untuk mengenali ‘pemicu’ yang disebabkan oleh bau-bauan yang berhubungan dengan emosi dan perilaku.

Berbagai efek yang ditimbulkan aroma yang berbeda beda itulah, yang bisa kita sesuaikan dengan kehidupan sehari-hari. Bahkan, konsep aromatic dressing makin populer belakangan ini. Maksudnya, memilih aroma kini seperti memilih baju setiap pagi, yang disesuaikan dengan acara maupun kegiatan yang akan kita jalani. Ketika Anda hadir di suatu meeting misalnya, wewangian yang bisa Anda pilih adalah campuran basil, lemon, dan peppermint. Apabila hendak berkencan makan malam, Anda bisa mengaplikasikan wewangian dari bahan orange, patchouli, dan ylang-ylang.

Berikut daftar lebih lengkap soal pengaplikasian wewangian berdasarkan suasana hati dan kondisi sehari-hari, menurut Evita Zoraya:

Relaksasi: lavender, rose, sandalwood
Romantis: orange, patchouli, ylang-ylang
Redakan insomnia: mandarin, lavender, marjoram
Redakan ketegangan: lavender, neroli, rose, veltiver
Penghilang stres: rosemary, lemon, basil
Redakan amarah: chamomile, rose, ylang-ylang
Hilangkan kebingungan: basil, lemon, peppermint

Tidak ada komentar:

Posting Komentar